Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

tips, makanan sehat, entahlah

Kami berbincang dengan para pria dan bertanya hal-hal apa saja yang mereka harap bisa lebih sering dilakukan istri mereka. Ikut berpartisipasi dalam hobinya   Pasangan yang bermain bersama biasanya akan tetap bersama. Saat suami Anda pergi untuk bersepeda, kenakan helm dan bergabunglah dengannya, atau mintalah ia mengajarkan Anda cara bermain game Assassin's Creed. Tariq K (30) mengatakan, "Bergabung dengan hobi saya. Hal ini akan lebih konstruktif.” Bawakan ia hidangan pencuci mulut saat makan malam “Aku suka kalau ia membawakanku hidangan pencuci mulut karena aku ingin makanan yang manis-manis, dan aku selalu menginginkan makanan itu,” kata Peter M (36). Lain kali jika suami Anda sedang di rumah menjaga anak-anak, sementara Anda sedang pergi keluar makan malam bersama teman-teman Anda, ingatlah untuk membawa pulang sedikit dari menu makan malam Anda. Kembali ke masa lalu Kembalilah ke masa yang mengingatkan saat Anda pertama kali bertemu. Pergilah ke tempat Anda

tips memilih sepatu

Gambar
Memilih Sepatu Pesta yang Sesuai Oleh Puteri Fatia | Yahoo She – Kam, 15 Des 2011 21.55 WIB Memilih sepatu pesta memang sedikit berbeda dari sepatu biasa. Jangan sampai pilihan baju pesta yang menawan dirusak oleh sepatu pesta yang salah. Karena pergi ke pesta pernikahan atau pesta tahun baru merupakan kegiatan yang spesial! Untuk acara-acara khusus seperti ini umumnya para wanita pun menyiapkan kostum yang spesial. Sepatu merupakan elemen penting dari keseluruhan penampilan Anda. Gaun yang indah akan terlihat makin memesona dengan paduan sepatu yang tepat. Pakaian Dress atau kebaya? Tentu padanan sepatu yang tepat akan berbeda. Gaun mini hitam yang simpel tentu membutuhkan sepatu yang menarik perhatian untuk membuat keseluruhan penampilan terlihat lebih spesial. Sepatu berwarna emas, merah, atau perak bisa membuat gaun hitam yang biasa, terlihat lebih luar biasa. Untuk kebaya, kenakan selop tertutup berhak rendah atau sepatu hak dengan ujung terbuka dengan warna netral

Agoni Pengantin

AGONI PENGANTIN Cerpen Dina Oktaviani Baiklah. Aku akan menikahimu. Meski alasan yang kita dapatkan hanya makin membikin engkau dan aku ragu. Dalam ruang berbentuk lingkaran, orang-orang segera mengambil bagiannya dalam pesta. Menyantap semua yang selayaknya dihidangkan dalam perayaan. Di tengah-tengah mereka, pengantin perempuan memucat. Ia memandang pengantin lelaki dan berkata pada dirinya sendiri: inilah yang kauinginkan. Pengantin lelaki berdiri tegak tanpa kehilangan sedikit pun garis puas di wajahnya. Perempuan itu merasakan mual yang berlebihan meski tahu dirinya mandul. Inilah yang kauinginkan. Mengapa rasa takut itu jadi milikmu sekarang? Berhari-hari sebelum hari kemarin engkau masih bisa berkata tidak pada siapa pun. Engkau menulis apa pun yang kauinginkan. Semua yang kauanggap benar adalah sungguh benar. Orang-orang memanjakanmu dengan larangannya dan engkau menghindar. Engkau bantah semua perkataan yang tak baik bagi kegelisahanmu. Engkau pun sendiri. Tinggal

cerpen Langit Menggelap di Paris Van Java

Gambar
  di Berdasarkan kisah yang dituturkan oleh Meinar Heidin XII IS 2             Beginilah menjelang senja di jantung kota. Sekelompok remaja nongkrong di atas motor model terbaru mereka sambil ngobrol dan tertawa-tawa. Ada juga remaja atau mereka yang beranjak dewasa duduk berdua-dua, di bangku semen, di atas sadel motor, atau di trotoar. Anak-anak kecil berlarian sambil disuapi orang tuanya. Pengamen yang beristirahat setelah seharian bekerja. Dan orang gila yang tidur di sisi pagar. Di salah satu bangku kayu panjang, bersisihan dengan remaja yang sedang bermesraan, Reyna duduk menghadap ke jalan. Hanya duduk. Mengamati kendaraan atau orang-orang yang melintas. Menunggu senja rebah di hamparan kota. Tiba-tiba laki-laki itu sudah berada di depannya sambil mengulurkan tangan. "Apa kabar?" katanya memperlihatkan giginya yang kekuningan. Asap rokok telah menindas warna putihnya. "Kamu di sini?" Reyna tak mampu menyembunyikan keterkejutannya. Segala rasa b

cerpen Langit Menggelap di Vredeburg

Langit Menggelap di Vredeburg Cerpen Sulialine Adelia             Beginilah menjelang senja di jantung kota. Sekelompok remaja nongkrong di atas motor model terbaru mereka sambil ngobrol dan tertawa-tawa. Ada juga remaja atau mereka yang beranjak dewasa duduk berdua-dua, di bangku semen, di atas sadel motor, atau di trotoar. Anak-anak kecil berlarian sambil disuapi orang tuanya. Pengamen yang beristirahat setelah seharian bekerja. Dan orang gila yang tidur di sisi pagar. Di salah satu bangku kayu panjang, bersisihan dengan remaja yang sedang bermesraan, Reyna duduk menghadap ke jalan. Hanya duduk. Mengamati kendaraan atau orang-orang yang melintas. Menunggu senja rebah di hamparan kota. Tiba-tiba laki-laki itu sudah berada di depannya sambil mengulurkan tangan. "Apa kabar?" katanya memperlihatkan giginya yang kekuningan. Asap rokok telah menindas warna putihnya. "Kamu di sini?" Reyna tak mampu menyembunyikan keterkejutannya. Segala rasa berpendaran dalam h