Monday, May 10, 2010
Tadi sekitar jam 9-an mau ke 10. aku sudah melaksanakan cap tiga jari. Terus mau cuci tangan. Untung kalau waktu itu aku langsung cuci tangan. Ada kejadian menarik dan tidak terlupakan.
Perjalanan ke kamar mandi smp, berdua sekalian ma Gaby. Pas hampir masuk ke kamar mandi,”Nar, koe di jak TITUS neng java gelem rak?” tawar Eris ke aku. Hati berbunga-bunga rasanya tidak ercaya. Titus ngajak aku ke java. AAAAAAARRRRGGGHHHH…………
“Lha mang.e meh ngopo?” tanyaku gitu.
“Yo mboh. Gelem rak?” tanya Eris sekali lagi.
Aku diem aja to ya. Kan mau cuci tangan dulu. Pas di dalem lagi cuci tangan Gaby komentar. “Kae lho di jak.i. gelem rak?”
“Lha mang.e deknen meh ngopo?” tanyaku pura-pura,”Tapi aku seneng banget. Eeeeeeekkkkkkhhh. Hihi” bisikku.
“Jual mahal.” Kritik dari Gaby.
Ternyata Titus mau ke java karena mau beli komik. Lhah kalo dia mau beli komik, terus aku di suruh beli apa? Aku ngacang to ya. Ya kalo emang aku juga mau beli sesuatu. Waktu itu kan aku gak bawa uang. Gak bilang dulu sih. Ya tak tolak. Padahal itu udah merupakan kemajuan besar lho.
Bodoh sih emang. Tapi dipikir lagi dong. Yang bener yang mana.
Bukannya mau matre. Tapi dari pada aku kayak orang begok dan merusak citraku sendiri sekaligus merusak hariku. Aku tolak. Kalo sakit hati, aku mau kok minta maaf. Karena aku tahu tipe ceweknya. Mungkin aku menganggap berlebihan dengan menyatakan kalau secra tidak langsung, itu merupakan ajakan jadian. Tapi aku juga sadar kalau itu hanya ajakan pergi. Sekadar pergi maini ke java.
Aku tahu diri kalau aku tidak lebih dibanding ma Galin, pacarnya Titus. Aku tahu kok maksud ajakannya sebagai teman. Tapi aku gak mau berjalan lebih dari itu.
Aku merefleksikan diriku. Aku gak bisa mencintai, karena aku bukan tipe orang cerewt. Aku butuh kenal dulu orang itu, baru aku bisa cerewet sampai mati. Kalau aku gak kenal dekat orang itu, aku gak bisa mencintainya. Karena aku tipe orang yang butuh mengenal lebih jauh orang yang aku cintai. Aku tidak bisa menerima orang yang menyatakan cintanya ke aku, kalau bahkan mengenalpun tidak atau aku hanya bertemu satu atau dua kali. Tidak akan bisa dan tidak akan bertahan lama. Karena belum kenal sifat satu sama lain.
Tadi sekitar jam 9-an mau ke 10. aku sudah melaksanakan cap tiga jari. Terus mau cuci tangan. Untung kalau waktu itu aku langsung cuci tangan. Ada kejadian menarik dan tidak terlupakan.
Perjalanan ke kamar mandi smp, berdua sekalian ma Gaby. Pas hampir masuk ke kamar mandi,”Nar, koe di jak TITUS neng java gelem rak?” tawar Eris ke aku. Hati berbunga-bunga rasanya tidak ercaya. Titus ngajak aku ke java. AAAAAAARRRRGGGHHHH…………
“Lha mang.e meh ngopo?” tanyaku gitu.
“Yo mboh. Gelem rak?” tanya Eris sekali lagi.
Aku diem aja to ya. Kan mau cuci tangan dulu. Pas di dalem lagi cuci tangan Gaby komentar. “Kae lho di jak.i. gelem rak?”
“Lha mang.e deknen meh ngopo?” tanyaku pura-pura,”Tapi aku seneng banget. Eeeeeeekkkkkkhhh. Hihi” bisikku.
“Jual mahal.” Kritik dari Gaby.
Ternyata Titus mau ke java karena mau beli komik. Lhah kalo dia mau beli komik, terus aku di suruh beli apa? Aku ngacang to ya. Ya kalo emang aku juga mau beli sesuatu. Waktu itu kan aku gak bawa uang. Gak bilang dulu sih. Ya tak tolak. Padahal itu udah merupakan kemajuan besar lho.
Bodoh sih emang. Tapi dipikir lagi dong. Yang bener yang mana.
Bukannya mau matre. Tapi dari pada aku kayak orang begok dan merusak citraku sendiri sekaligus merusak hariku. Aku tolak. Kalo sakit hati, aku mau kok minta maaf. Karena aku tahu tipe ceweknya. Mungkin aku menganggap berlebihan dengan menyatakan kalau secra tidak langsung, itu merupakan ajakan jadian. Tapi aku juga sadar kalau itu hanya ajakan pergi. Sekadar pergi maini ke java.
Aku tahu diri kalau aku tidak lebih dibanding ma Galin, pacarnya Titus. Aku tahu kok maksud ajakannya sebagai teman. Tapi aku gak mau berjalan lebih dari itu.
Aku merefleksikan diriku. Aku gak bisa mencintai, karena aku bukan tipe orang cerewt. Aku butuh kenal dulu orang itu, baru aku bisa cerewet sampai mati. Kalau aku gak kenal dekat orang itu, aku gak bisa mencintainya. Karena aku tipe orang yang butuh mengenal lebih jauh orang yang aku cintai. Aku tidak bisa menerima orang yang menyatakan cintanya ke aku, kalau bahkan mengenalpun tidak atau aku hanya bertemu satu atau dua kali. Tidak akan bisa dan tidak akan bertahan lama. Karena belum kenal sifat satu sama lain.