karya ilmiah lidah buaya
ABSTRAK
Jauh sebelum
masa Cleopatra atau tahun 1500 SM, Aloe Vera sudah banyak digunakan sebagai
obat terutama untuk mengobati luka bakar. Hal tersebut tertulis dengan jelas
pada “Papyrus Ebers” atau “Kitab Pengobatan” dari (Egyptian Book Of Remedies).
Dioscrodies dan
Pliny, tabib romawi, pernah juga mengungkapkan hal yang hampir sama dalam buku
“Historia Naturalis”.
Pada zaman
sekarang, Aloe Vera telah dimanfaatkan secara luas, tidak hanya sebagai obat
luar, namun telah banyak pula dimanfaatkan sebagai obat dalam.
Secara umum,
Lidah Buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang
mempunyai potensi untuk dikembangkan sebgai tanaman obat dan bahan baku
industri.
Berdasarkan
hasil penelitian tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam
amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan.
Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), Lidah Buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.
Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), Lidah Buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.
Di
negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini Lidah Buaya juga telah
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah
Lidah buaya
atau Aloe vera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan
berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun
1875 SM.
Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.
Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.
Menurut seorang
pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, dari
sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan
adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72
zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Pelajar sebagai
generasi intelektual sudah selayaknya memiliki pengetahuan
mengenai kandungan Lidah Buaya dan mengaplikasikannya kedalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul “ Manfaat Gel
Lidah Buaya Barbadensis Miller untuk Kesehatan”
1.2 Rumusan dan
Pembatasan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, penulis membatasi dan merumuskan masalah yang akan
dibahas dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1.2.1. Jenis
Lidah Buaya yang dibahas dalam karya tulis ini adalah Aloe Vera Barbadensis
Miller/
Aloe Barbadensis Miller/ Aloe Vera.
Aloe Barbadensis Miller/ Aloe Vera.
1.2.2.Bagian
Lidah Buaya yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah Gel
Lidah Buaya Barbadensis Miller.
1.3.Maksud dan
Tujuan Penyusunan
1.3.1.Untuk
mengetahui Manfaat Lidah Buaya jenis Aloe Vera/ Aloe Barbadensis Miller.
1.3.2.Untuk
mengetahui apa saja kandungan gizi dari lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller.
1.3.3. Untuk
mengetahui apa saja manfaat dari lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller bagi
kesehatan.
1.4 Manfaat
Penyusunan
Penulisan karya
tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi semua orang,
khususnya bagi para pembaca. Adapun manfaat
dari penyusunan dan pembahasan dari karya
tulis ini adalah sebagai berikut.
1.4.1. Untuk
mengetahui Manfaat Lidah Buaya jenis Aloe Vera/ Aloe Barbadensis Miller.
1.4.2. Untuk
mengetahui apa saja kandungan gizi dari lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller.
1.4.3. Untuk
mengetahui apa saja manfaat dari lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller bagi
kesehatan.
1.4.4. Untuk
memenuhi tugas akhir di SMA Negeri 1 Garut
1.5 Metode Penulisan
Metode yang
digunakan penulis dalam penulisan karya tulis ini adalah menggunakan metode
studi pustaka, yaitu dengan mengambil data-data yang terdapat pada buku yang
ada hubungannya dengan permasalahan yang akan dibahas dalam karya tulis ini. Dan juga beberapa data yang
diambil dari sumber tertulis lainnya, seperti majalah dan tabloid, serta dari
internet.
1.6 Sistematika
Penulisan
Untuk
mempermudah dalam penyusunan karya tulis ini, maka penulis menyusun karya tulis
ini ke dalam empat bab. Adapun sistematika yang digunakan dalam penulisan karya
tulis ini adalah sebagai berikut.
1.1 Latar
Belakang Masah
1.2 Rumusan dan
Pembatasan Masalah
1.3 Maksud dan
Tujuan Penyusunan
1.4 Manfaat Penyusunan
1.5 Metode
penulisan
1.6 Sistematika
Penulisan
BAB II KAJIAN
TEORI
2.1 Kronologi
Sejarah Pemanfaatan lidah buaya (Aloe Vera).
2.2 Klasifikasi
Ilmiah Aloe Vera Barbadensis Miller.
2.3 Morfologi
Aloe Vera Barbadensis Miller.
2.4
Karakteristik Gel Aloe Vera Barbadensis Miller.
2.5 Nutrisi
yang terkandung dalam Aloe Vera Barbadensis
Miller secara
umum.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Nutrisi
yang terkandung dalam Aloe Vera Barbadensis Miller secara khusus
3.2 Efek Samping
Aloe Vera Barbadensis Miller
3.3
Penyakit-penyakit yang bisa diobati oleh Gel Aloe Vera Barbadensis Miller.
3.4 Terapi Aloe
Vera Barbadensis Miller untuk kesehatan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB II
2.1 Kronologi
Sejarah Pemanfaatan lidah buaya (Aloe Vera)
Tahun 2200 SM
Tablet dari
tanah liat ditemukan di sebuah kota dejat Nippur, Sumaria. Pelepah daun lidah
buaya digunakan sebagi obat untuk melancarkan buang air besar. Tahun 1550 SM catatan pada
naskah kuno di Ebers, mesir: pelepah daging lidah buaya diambil dan dicampur
dengan bahan-bahan lain, direbus. Ada 12 resep untuk pengobatan internal dan
eksternal. Tahun 400 SM
Tanaman lidah
buaya dan hasil pemrosesannya siekspor ke Asia. Hasil pemrosesan berupa rebusan
pelepah daun lidah buaya atau getahnya,
juga digunakan untuk kepentingan
domestic.
Perdagangan dilakukan oleh saudagar arab di hampir seluruh kawasan Asia Barat.
Tanaman lidah buaya banyak tumbuh dan banyak dimanfaatkan di India (hingga
kini) sebagai obat Tahun 50 SM
Dokter Yunani
bernama Celcius memperkenalkan lidah buaya ke dunia pengobatan di kawasan
Barat. Getah lidah buaya digubakab untuk obat pencahar, tidak ada laporan
tentang pemanfaatan ini. Tahun 41-68
Lidah buaya disebut tanaman obat Yunani oleh peracik obat bernama Dioscorides. Dia mencatat bahwa getah lidah buaya-bukan cairan dalam daging lidah buaya adalah bagian yang berkhasiat sebagai obat. Ditambahkan, semakin pahit getah lidah buaya semakin manjur khasiatnya. Pada masa ini, lidah buaya digunakan untuk obat tidur, membersihkan perut, luka tersiram air panas, luka pada alat kelamin, kulit, gatal karena iritasi, sembelit, memar, rambut rontok, menghentikan luka berdarah, amandel serta penyakit pada mulut dan mata. Tahun 23-79 Dokter asal Roma bernama Pliny mempertegas pernyataan Dioscorides. Diamenambahkan bahwa gel lidah buaya mengendalikan pengeluaran keringat, sementara rebusan akar tanaman lidah buaya menyembuhkan luka pada penderita lepra. Tahun 700 Dokter Cina bernama Materia Medicas pertama kali memanfaatkan lidah buaya untuk obat di Cina. Masyarakat setempat menyebut lidah buaya sebagai “Luhui” yang berarti ‘black deposit= simpanan tersembunyi’ atau “Hsiang-tgan” mengacu pada rasanya yang pahit. Ia mencatat, lidah buaya tidak hanya mengobati segala masalah pada kulit, tetapi juga untuk penyakit sinus dan obat demam. Tahun 900 Al-Kindi (filsuf, dokter dan ilmuwan arab) menyatakan bahwa lidah buaya manjur untuk mengobati sakit akibat radang, borok pada mata dan masalah pada kesehatan lain. Tahun 1000-1300 Pemanfaatan lidah buaya kering dan getahnya untuk bahan obat
semakin meluas di Eropa. Tahun 1300-1500 Di inggris, hasil pemrosesan getah kering lidah buaya mulai diperkenalkan untuk obat pencahar, luka, dan penyakit. Getah kering diimpor dari kepulauan Socorta, Afrika. Tahun 1600-1700 Tanaman lidah buaya dikembangkan secara komersial di kepulauan Barbados, Karibia, oleh bangsa Spanyol, dan oleh petani Belanda di kepulauan Curacao. Hasilnya diekspor ke seluruh Eropa. Tahun 1700-1900 Untuk pertama kalinya, tanaman lidah buaya diberi nama Aloe Vera oleh carl Von Linne pada 1720. Ratusan catatan mengenai manfaat tanaman lidah buaya untuk pengobatan dipublikasiskan oleh para dokter. Lidah buaya terdaftar secara resmi sebagai obat pencahar dan obat untuk pelindung kulit oleh badan Farmasi Amerika Serikat (USP).
Lidah buaya disebut tanaman obat Yunani oleh peracik obat bernama Dioscorides. Dia mencatat bahwa getah lidah buaya-bukan cairan dalam daging lidah buaya adalah bagian yang berkhasiat sebagai obat. Ditambahkan, semakin pahit getah lidah buaya semakin manjur khasiatnya. Pada masa ini, lidah buaya digunakan untuk obat tidur, membersihkan perut, luka tersiram air panas, luka pada alat kelamin, kulit, gatal karena iritasi, sembelit, memar, rambut rontok, menghentikan luka berdarah, amandel serta penyakit pada mulut dan mata. Tahun 23-79 Dokter asal Roma bernama Pliny mempertegas pernyataan Dioscorides. Diamenambahkan bahwa gel lidah buaya mengendalikan pengeluaran keringat, sementara rebusan akar tanaman lidah buaya menyembuhkan luka pada penderita lepra. Tahun 700 Dokter Cina bernama Materia Medicas pertama kali memanfaatkan lidah buaya untuk obat di Cina. Masyarakat setempat menyebut lidah buaya sebagai “Luhui” yang berarti ‘black deposit= simpanan tersembunyi’ atau “Hsiang-tgan” mengacu pada rasanya yang pahit. Ia mencatat, lidah buaya tidak hanya mengobati segala masalah pada kulit, tetapi juga untuk penyakit sinus dan obat demam. Tahun 900 Al-Kindi (filsuf, dokter dan ilmuwan arab) menyatakan bahwa lidah buaya manjur untuk mengobati sakit akibat radang, borok pada mata dan masalah pada kesehatan lain. Tahun 1000-1300 Pemanfaatan lidah buaya kering dan getahnya untuk bahan obat
semakin meluas di Eropa. Tahun 1300-1500 Di inggris, hasil pemrosesan getah kering lidah buaya mulai diperkenalkan untuk obat pencahar, luka, dan penyakit. Getah kering diimpor dari kepulauan Socorta, Afrika. Tahun 1600-1700 Tanaman lidah buaya dikembangkan secara komersial di kepulauan Barbados, Karibia, oleh bangsa Spanyol, dan oleh petani Belanda di kepulauan Curacao. Hasilnya diekspor ke seluruh Eropa. Tahun 1700-1900 Untuk pertama kalinya, tanaman lidah buaya diberi nama Aloe Vera oleh carl Von Linne pada 1720. Ratusan catatan mengenai manfaat tanaman lidah buaya untuk pengobatan dipublikasiskan oleh para dokter. Lidah buaya terdaftar secara resmi sebagai obat pencahar dan obat untuk pelindung kulit oleh badan Farmasi Amerika Serikat (USP).
2.2 Klasifikasi
Ilmiah Aloe Vera Barbadensis Miller.
Sinonim : Aloe Barbadensis Miller, Aloe Vulgarislam Miller bagi kesehatan
umum airnya tersisa 200 cc.gelas 3/4 lebih setengah gelas disiram air panas, kemudian tiriskan. Indonesia,
Letah buaya (sunda), lidah buaya (melayu)
Malaysia : Jadam Cina : Lu hui
Inggris : Aloe, Barbados Aloe
Spanyol : Salvila
Kindom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (tumbuah berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu/ monokotil)
Ardo : Asparagales
Famili : Liliaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe Vera L.
2.3 Morfologi
Aloe Vera Barbadensis Miller.
Batang
Tanaman aloe
vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun
yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang ini akan muncul
tunas-tunas yang selanjutnya menjadikan anakan. Aloe vera yang bertangkai
panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun. Batang
aloe vera dapat de\isetek untuk perbanyakan tanaman. Peremajaan ini dilakukan
dengan memangkas habis daun dan batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang
ini akan muncul tunas-tunas baru atau anakan.
Daun
Daun tanaman
aloe vera berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging
tebal, tidak bertulang, berwarna hijau ke abu-abuan, bersifat sukulen (banyak
mengandung air) dan banyak mengandung getah dan lendir (gel) sebagai bahan baku
obat. Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karenadi dalam daun banyak
tersimpan cadangan air yang dapat
dimanfaatkan pada waktu kekurangan air.Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung daun meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas di pinggirnya. Panjang daun dapat mencapai50-75cm dengan berat 0,5 kg- 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.
dimanfaatkan pada waktu kekurangan air.Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung daun meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas di pinggirnya. Panjang daun dapat mencapai50-75cm dengan berat 0,5 kg- 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.
Bunga
Bunga lidah
buaya berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari
ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan,
dan panjangnya bisa mencapai 1 meter, bunga lidah buaya biasanya muncul bila
ditanam di pegunungan.
Akar
Akar tanaman
aloe vera berupa akar serabutyang pendek dan berada di permukaan tanah. Panjang
akar berkisar antara 50-100cm. untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah
yang subur dan gembur di bagian atasnnya.
2.4
Karakteristik Gel Aloe Vera Barbadensis Miller.
Antiseptik : Pembersih alami dan mengobati luka dengan cepat
Antipuritik : Penghilang rasa gatal
Anestetik : Pereda rasa sakit
Afrosidiak : Pembangkit gairah seksual
Antiinflamasi :
Penyembuh luka dan pengurang radang
2.5 Nutrisi
yang Terkandung Dalam Gel Lidah Buaya Secara
Umum
a)Vitamin yang
terkandung dalam lidah buaya
• A
• B1
• B2
• B3
• B6
• B12
•C
•E
•F
a) Mineral yang
terkandung dalam Lidah buaya
• Kalsium
• Fosfor
• Potasium
• Besi
• Sodium
• Magnesium
• Mangan
• Tembaga
• Kromium
• Zinc
a) Senyawa
bermanfaat yang terkandung dalam lidah buaya
Mukopolisakarida
dan Asam Lemak Polisakarida
Selulosa Semua
jenis asam lemak tidak jenuh Glukosa Asam Caprilik
Manosa Aldonentosa
Hamosa Acemannan
b) Enzim dan
Asam Amino yang terkandung dalam lidah buaya
Asam Amino Essensial Asam Amino
Tambahan
Enzim-enzim Isoleusin Asam Aspartik Phopatase Leusin Asam Glutamik Amilase Lysin Alanin Lipase
Methionin Araginin
Catalase Phenilalanin Cystin Creatine Phospsokinase Threonin Glysin Nucelotidase Valin Histisin Cellulase Hydroxyprolin Alkaline Prolin Proteolaseserin
Tyrosin
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Nutrisi
yang erkandung dalam Aloe Vera Barbadensis Miller secara khusus.
1.lidah buaya
mengandung aloin yang bersifat pencahar,
bermanfaat
untuk. memperlancar pencernaan
2. Kandungan
lignin dalam gel lidah buaya mampu melindungi kulit dari dehidrasi dan menjaga kelembapannya. Lignin dimanfaatkan produsen kosmetik untuk
beragam produk perawatan kulit dan kecantikan.
3.Kandungan
Antrakuinon lidah buaya memiliki efek
menghilangkan
rasa sakit dan rasa pusing.
4. Lidah buaya
mampu meningkatkan fungsi jaringan termasuk
pembentukan sel
dan peremajaan jaringan yang baru.
5. Dalam
pengobatan luka gores, gel lidah buaya efektif mengurangi
bekas luka.
6. Gel lidah
buaya paling manjur untuk mengatasi akibat dari sengatan matahari, peneyembuhan luka bakar ringan dan luka bakar tahap lanjut.
7. Gel lidah
buaya bisa langsung dioleskan pada luka gores, sobek, dan
kulit teriritasi.
8.lidah
buayaaman digunakan langsung dari daunnya setelah dicuci bersih.
9.Gel lidah
buaya bermanfaat menjaga keseimbangan asam
perut dalam
komposisi yang tepat. Itu sebabnya lidah buaya menjadi obat maag.
10.Kemampuan
gel lidah buaya dalam peremajaan jaringan juga
terjadi di dalam saluran pencernaan, membuat jaringan baru
pada usus besar dan usus kecil serta jaringan perut. Gen
lidah buaya dengan mudah menstimulasi fibroblast untuk membuat jaringan yang baru. Fibriblast yang terstimulasi mampu membuat proteoglican, kolagen, dan unsur-unsur untuk membentuk jaringan baru.
11.Memperbaiki sistem pencernaan dari gangguan asam
lambung, jamur kandida, kolitis, dan susah BAB.
12.Berperan sebagai stimulan untuk memprosuksi elastin dan
kolagen yang penting dalam mencegah penuaan kulit
13.Mengandung aloe-emodin dan rhein
yaitu polifenol golongan anthraquinone yang mempunyai
khasiat laksatif (purgatif; pencahar) kandungan polisakaridanya mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi reaksi peradangan.
terjadi di dalam saluran pencernaan, membuat jaringan baru
pada usus besar dan usus kecil serta jaringan perut. Gen
lidah buaya dengan mudah menstimulasi fibroblast untuk membuat jaringan yang baru. Fibriblast yang terstimulasi mampu membuat proteoglican, kolagen, dan unsur-unsur untuk membentuk jaringan baru.
11.Memperbaiki sistem pencernaan dari gangguan asam
lambung, jamur kandida, kolitis, dan susah BAB.
12.Berperan sebagai stimulan untuk memprosuksi elastin dan
kolagen yang penting dalam mencegah penuaan kulit
13.Mengandung aloe-emodin dan rhein
yaitu polifenol golongan anthraquinone yang mempunyai
khasiat laksatif (purgatif; pencahar) kandungan polisakaridanya mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi reaksi peradangan.
3.2. Efek
Samping Aloe Vera Barbadensis Miller
Adapun efek samping yang ditimbulkan lidah buaya adalah
sebagai berikut:
•
Aloe latex (aloin) adalah gel berwarna kuning kecoklatan, terdapat pada sisi dalam daun jika kulitnya dikupas dan diproduksi sebagai pencahar komersial. Jika digunakan menyebabkan diare dan keram usus. Ibu hamil dilarang
menggunakan aloe latex karena merangsang kontraksi rahim (uterus), demikian juga ibu menyusui karena menyebabkan rasa sakit akibat keram lambung pada bayinya.
•
Aloe latex jangan digunakan oleh penderita irritable bowel syndrome, penyakit ginjal dan penderita wasir. Jika penderita wasir ingin mengonsumsi lidah buaya, gunakan setelah kulit dikupas dan lendir dicuci.
•
Urine berwarna merah muda (pink) atau merah. Jika hal ini terjadi harus segera konsultasi dengan dokter. Konsumsi lidah buaya yang overdosis bisa menyebabkan dehidrasi, kejang perut atau kejang usus. Oleh karena itu, harus diperhatikan dosis pada kemasan obat.
•
Kerusakan pada ginjal atau diare yang parah, atau jantung yang berdebar karena kurangnya kadar potasium dalam darah. Biasanya, orang ini mengalami efek samping itu tidak akan cocok menggunakan lidah buaya untuk pengobatan kulitnya.
3.3
Penyakit-penyakit yang bisa diobati oleh Gel Aloe Vera
Barbadensis Miller.
Penyakit-penyakit pada anak-anak yang bisa diatasi dengan
lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller
1.Cacingan
2.Susah buang air kecil
3.Sembelit
Penyakit-penyakit pada anak-anak yang bisa diatasi dengan
lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller
1. Diabetes
2. Radang Tenggorokan
3. Kadar kolesterol tinggi
4. Infeksi lambung dan usus
5. Sakit (otot, sendi)
6. Menurunkan kadar gula dalam darah
7. Mengatasi obesitas dan menguraikan butiran lemak
8. Ambeien
9. Rasa sakit akibat rematik
10. Kencing manis
11. Buang air kecil berdarah
12. Hipertensi
13. Batu empedu
14. Influenza
15. Radang usus dan lambung
16. Radang amandel
17. Radang hidung
18. AIDS
19. Radang telinga
20. Radang gusi dan rongga mulut
21. Haid tidak lancar
22.Meningkatkan gairah seksual.
3.4 Terapi Aloe Vera Barbadensis Miller untuk kesehatan.
Ambeien
•
Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya,
dicuci lalu diparut.
•
Beri setengah gelas air panas, kemudian peras.
•
Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari.
Terapi lain:
•
Daun lidah buaya dibuang kulitnya.
•
Bagian yang bening dan berlendir (gel) dipotong-
potong.
•
Untuk menghilangkan lendirnya, potongan daging daun
sebanyak kurang lebih setengah gelas disiram air
panas, kemudian tiriskan.
•
Saat akan dimakan, ke dalam gelas ditambahkan air
matang sampai ¾ gelas.
•
Diminum sehari sekali sampai sembuh.
Terapi oles
•Lidah buaya secukupnya dijus, tambahkan norit dan
bubuk gambir secukupnya.
•Oleskan pada ambeien.
Flu/ Pilek
•Ambil setengah daun pelepah lidah buaya.
•Campur dengan madu
•Minum tiga kali sehari sebanyak satu sendok the.
Terapi lain:
•
Siapkan:
○
2 batang daun bawang (bagian yang berwarna
putih)
○
10 gr jahe
○
90 gr daging daun lidah buaya
○
5 butir cengkeh
•
Rebus semua bahan dengan 600 cc air hingga tersisa
200 cc.
•
Saring air rebusan tadi, dan minum airnya.
•
Lakukan 1 hari sekali.
Radang Lambung / Maag
•
Ambil setengah lembar pelepah daun lidah buaya.
•
Ambil gel segarnya. Agar rasanya tidak pahit, tambahkan
madu secukupnya.
•
Diminum 2 kali sehari
Luka bakar atau tersiram air panas (yang ringan)
•Daun lidah buaya dicuci bersih
•Ambil bagian dalamnya
•Tempelkan pada bagian tubuh yang terkena api/air panas.
Luka Iris
•Potong pelepah daun lidah buaya.
•Cuci bersih dan kupas sampai mendapatkan gel atau ceiran
kehijauan.
•Tempelkan gel pada luka, lalu bungkus dengan perban
supaya tidak berkontaminasi dengan udara dan panas .
•Radang tenggorokan
•Ambil pelepah lidah buaya, cuci dan kupas bagian yang
berwarna hijau.
•Potong-potong dagingnya, atau diblender
•Tambahkan 1 sendok makan madu
•Minum 3 kali sehari.
Rematik
•60 gr lidah buaya yang telah dibersihkan kulit dan durinya,
diblender.
•Tambahkan 30 gr jahe dan gula merah atau gula
pasir secukupnya
•Rebus dengan air secukupnya hingga tersisa 1
gelas.
•Minum secara teratur.
Adapun efek samping yang ditimbulkan lidah buaya adalah
sebagai berikut:
•
Aloe latex (aloin) adalah gel berwarna kuning kecoklatan, terdapat pada sisi dalam daun jika kulitnya dikupas dan diproduksi sebagai pencahar komersial. Jika digunakan menyebabkan diare dan keram usus. Ibu hamil dilarang
menggunakan aloe latex karena merangsang kontraksi rahim (uterus), demikian juga ibu menyusui karena menyebabkan rasa sakit akibat keram lambung pada bayinya.
•
Aloe latex jangan digunakan oleh penderita irritable bowel syndrome, penyakit ginjal dan penderita wasir. Jika penderita wasir ingin mengonsumsi lidah buaya, gunakan setelah kulit dikupas dan lendir dicuci.
•
Urine berwarna merah muda (pink) atau merah. Jika hal ini terjadi harus segera konsultasi dengan dokter. Konsumsi lidah buaya yang overdosis bisa menyebabkan dehidrasi, kejang perut atau kejang usus. Oleh karena itu, harus diperhatikan dosis pada kemasan obat.
•
Kerusakan pada ginjal atau diare yang parah, atau jantung yang berdebar karena kurangnya kadar potasium dalam darah. Biasanya, orang ini mengalami efek samping itu tidak akan cocok menggunakan lidah buaya untuk pengobatan kulitnya.
3.3
Penyakit-penyakit yang bisa diobati oleh Gel Aloe Vera
Barbadensis Miller.
Penyakit-penyakit pada anak-anak yang bisa diatasi dengan
lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller
1.Cacingan
2.Susah buang air kecil
3.Sembelit
Penyakit-penyakit pada anak-anak yang bisa diatasi dengan
lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller
1. Diabetes
2. Radang Tenggorokan
3. Kadar kolesterol tinggi
4. Infeksi lambung dan usus
5. Sakit (otot, sendi)
6. Menurunkan kadar gula dalam darah
7. Mengatasi obesitas dan menguraikan butiran lemak
8. Ambeien
9. Rasa sakit akibat rematik
10. Kencing manis
11. Buang air kecil berdarah
12. Hipertensi
13. Batu empedu
14. Influenza
15. Radang usus dan lambung
16. Radang amandel
17. Radang hidung
18. AIDS
19. Radang telinga
20. Radang gusi dan rongga mulut
21. Haid tidak lancar
22.Meningkatkan gairah seksual.
3.4 Terapi Aloe Vera Barbadensis Miller untuk kesehatan.
Ambeien
•
Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya,
dicuci lalu diparut.
•
Beri setengah gelas air panas, kemudian peras.
•
Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari.
Terapi lain:
•
Daun lidah buaya dibuang kulitnya.
•
Bagian yang bening dan berlendir (gel) dipotong-
potong.
•
Untuk menghilangkan lendirnya, potongan daging daun
sebanyak kurang lebih setengah gelas disiram air
panas, kemudian tiriskan.
•
Saat akan dimakan, ke dalam gelas ditambahkan air
matang sampai ¾ gelas.
•
Diminum sehari sekali sampai sembuh.
Terapi oles
•Lidah buaya secukupnya dijus, tambahkan norit dan
bubuk gambir secukupnya.
•Oleskan pada ambeien.
Flu/ Pilek
•Ambil setengah daun pelepah lidah buaya.
•Campur dengan madu
•Minum tiga kali sehari sebanyak satu sendok the.
Terapi lain:
•
Siapkan:
○
2 batang daun bawang (bagian yang berwarna
putih)
○
10 gr jahe
○
90 gr daging daun lidah buaya
○
5 butir cengkeh
•
Rebus semua bahan dengan 600 cc air hingga tersisa
200 cc.
•
Saring air rebusan tadi, dan minum airnya.
•
Lakukan 1 hari sekali.
Radang Lambung / Maag
•
Ambil setengah lembar pelepah daun lidah buaya.
•
Ambil gel segarnya. Agar rasanya tidak pahit, tambahkan
madu secukupnya.
•
Diminum 2 kali sehari
Luka bakar atau tersiram air panas (yang ringan)
•Daun lidah buaya dicuci bersih
•Ambil bagian dalamnya
•Tempelkan pada bagian tubuh yang terkena api/air panas.
Luka Iris
•Potong pelepah daun lidah buaya.
•Cuci bersih dan kupas sampai mendapatkan gel atau ceiran
kehijauan.
•Tempelkan gel pada luka, lalu bungkus dengan perban
supaya tidak berkontaminasi dengan udara dan panas .
•Radang tenggorokan
•Ambil pelepah lidah buaya, cuci dan kupas bagian yang
berwarna hijau.
•Potong-potong dagingnya, atau diblender
•Tambahkan 1 sendok makan madu
•Minum 3 kali sehari.
Rematik
•60 gr lidah buaya yang telah dibersihkan kulit dan durinya,
diblender.
•Tambahkan 30 gr jahe dan gula merah atau gula
pasir secukupnya
•Rebus dengan air secukupnya hingga tersisa 1
gelas.
•Minum secara teratur.