karya ilmiah lidah buaya


ABSTRAK
Jauh sebelum masa Cleopatra atau tahun 1500 SM, Aloe Vera sudah banyak digunakan sebagai obat terutama untuk mengobati luka bakar. Hal tersebut tertulis dengan jelas pada “Papyrus Ebers” atau “Kitab Pengobatan” dari (Egyptian Book Of Remedies).
Dioscrodies dan Pliny, tabib romawi, pernah juga mengungkapkan hal yang hampir sama dalam buku “Historia Naturalis”.
Pada zaman sekarang, Aloe Vera telah dimanfaatkan secara luas, tidak hanya sebagai obat luar, namun telah banyak pula dimanfaatkan sebagai obat dalam.
Secara umum, Lidah Buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebgai tanaman obat dan bahan baku industri.
Berdasarkan hasil penelitian tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), Lidah Buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.
Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini Lidah Buaya juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.









BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lidah buaya atau Aloe vera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.
Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.
Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik,
antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Pelajar sebagai generasi intelektual sudah selayaknya memiliki pengetahuan mengenai kandungan Lidah Buaya dan mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul “ Manfaat Gel Lidah Buaya Barbadensis Miller untuk Kesehatan”
1.2 Rumusan dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membatasi dan merumuskan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1.2.1. Jenis Lidah Buaya yang dibahas dalam karya tulis ini adalah Aloe Vera Barbadensis Miller/
Aloe Barbadensis Miller/ Aloe Vera.
1.2.2.Bagian Lidah Buaya yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah Gel Lidah Buaya Barbadensis Miller.
1.3.Maksud dan Tujuan Penyusunan
1.3.1.Untuk mengetahui Manfaat Lidah Buaya jenis Aloe Vera/ Aloe Barbadensis Miller.
1.3.2.Untuk mengetahui apa saja kandungan gizi dari lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller.
1.3.3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller bagi kesehatan.
1.4 Manfaat Penyusunan
Penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi semua orang, khususnya bagi para pembaca. Adapun manfaat dari penyusunan dan pembahasan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1.4.1. Untuk mengetahui Manfaat Lidah Buaya jenis Aloe Vera/ Aloe Barbadensis Miller.
1.4.2. Untuk mengetahui apa saja kandungan gizi dari lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller.
1.4.3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller bagi kesehatan.
1.4.4. Untuk memenuhi tugas akhir di SMA Negeri 1 Garut
1.5 Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan karya tulis ini adalah menggunakan metode studi pustaka, yaitu dengan mengambil data-data yang terdapat pada buku yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan dibahas dalam karya tulis ini. Dan juga beberapa data yang diambil dari sumber tertulis lainnya, seperti majalah dan tabloid, serta dari internet.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam penyusunan karya tulis ini, maka penulis menyusun karya tulis ini ke dalam empat bab. Adapun sistematika yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1.1 Latar Belakang Masah
1.2 Rumusan dan Pembatasan Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan
1.4 Manfaat Penyusunan
1.5 Metode penulisan
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Kronologi Sejarah Pemanfaatan lidah buaya (Aloe Vera).
2.2 Klasifikasi Ilmiah Aloe Vera Barbadensis Miller.
2.3 Morfologi Aloe Vera Barbadensis Miller.
2.4 Karakteristik Gel Aloe Vera Barbadensis Miller.
2.5 Nutrisi yang terkandung dalam Aloe Vera Barbadensis Miller secara umum.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Nutrisi yang terkandung dalam Aloe Vera Barbadensis Miller secara khusus
3.2 Efek Samping Aloe Vera Barbadensis Miller
3.3 Penyakit-penyakit yang bisa diobati oleh Gel Aloe Vera Barbadensis Miller.
3.4 Terapi Aloe Vera Barbadensis Miller untuk kesehatan.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB II
2.1 Kronologi Sejarah Pemanfaatan lidah buaya (Aloe Vera) Tahun 2200 SM
Tablet dari tanah liat ditemukan di sebuah kota dejat Nippur, Sumaria. Pelepah daun lidah buaya digunakan sebagi obat untuk melancarkan buang air besar. Tahun 1550 SM  catatan pada naskah kuno di Ebers, mesir: pelepah daging lidah buaya diambil dan dicampur dengan bahan-bahan lain, direbus. Ada 12 resep untuk pengobatan internal dan eksternal. Tahun 400 SM Tanaman lidah buaya dan hasil pemrosesannya siekspor ke Asia. Hasil pemrosesan berupa rebusan pelepah daun lidah buaya atau getahnya, juga digunakan untuk kepentingan domestic. Perdagangan dilakukan oleh saudagar arab di hampir seluruh kawasan Asia Barat. Tanaman lidah buaya banyak tumbuh dan banyak dimanfaatkan di India (hingga kini) sebagai obat Tahun 50 SM Dokter Yunani bernama Celcius memperkenalkan lidah buaya ke dunia pengobatan di kawasan Barat. Getah lidah buaya digubakab untuk obat pencahar, tidak ada laporan tentang pemanfaatan ini. Tahun 41-68
Lidah buaya disebut tanaman obat Yunani oleh peracik obat bernama Dioscorides. Dia mencatat bahwa getah lidah buaya-bukan cairan dalam daging lidah buaya adalah bagian yang berkhasiat
sebagai obat. Ditambahkan, semakin pahit getah lidah buaya semakin manjur khasiatnya. Pada masa ini, lidah buaya digunakan untuk obat tidur, membersihkan perut, luka tersiram air panas, luka pada alat kelamin, kulit, gatal karena iritasi, sembelit, memar, rambut rontok, menghentikan luka berdarah, amandel serta penyakit pada mulut dan mata. Tahun 23-79 Dokter asal Roma bernama Pliny mempertegas pernyataan Dioscorides. Diamenambahkan bahwa gel lidah buaya mengendalikan pengeluaran keringat, sementara rebusan akar tanaman lidah buaya menyembuhkan luka pada penderita lepra. Tahun 700 Dokter Cina bernama Materia Medicas pertama kali memanfaatkan lidah buaya untuk obat di Cina. Masyarakat setempat menyebut lidah buaya sebagai “Luhui” yang berarti ‘black deposit= simpanan tersembunyi’ atau “Hsiang-tgan” mengacu pada rasanya yang pahit. Ia mencatat, lidah buaya tidak hanya mengobati segala masalah pada kulit, tetapi juga untuk penyakit sinus dan obat demam. Tahun 900 Al-Kindi (filsuf, dokter dan ilmuwan arab) menyatakan bahwa lidah buaya manjur untuk mengobati sakit akibat radang, borok pada mata dan masalah pada kesehatan lain. Tahun 1000-1300 Pemanfaatan lidah buaya kering dan getahnya untuk bahan obat
semakin meluas di Eropa.
Tahun 1300-1500 Di inggris, hasil pemrosesan getah kering lidah buaya mulai diperkenalkan untuk obat pencahar, luka, dan penyakit. Getah kering diimpor dari kepulauan Socorta, Afrika. Tahun 1600-1700 Tanaman lidah buaya dikembangkan secara komersial di kepulauan Barbados, Karibia, oleh bangsa Spanyol, dan oleh petani Belanda di kepulauan Curacao. Hasilnya diekspor ke seluruh Eropa. Tahun 1700-1900 Untuk pertama kalinya, tanaman lidah buaya diberi nama Aloe Vera oleh carl Von Linne pada 1720. Ratusan catatan mengenai manfaat tanaman lidah buaya untuk pengobatan dipublikasiskan oleh para dokter. Lidah buaya terdaftar secara resmi sebagai obat pencahar dan obat untuk pelindung kulit oleh badan Farmasi Amerika Serikat (USP).
2.2 Klasifikasi Ilmiah Aloe Vera Barbadensis Miller. Sinonim : Aloe Barbadensis Miller, Aloe Vulgarislam Miller bagi kesehatan umum airnya tersisa 200 cc.gelas 3/4 lebih setengah gelas disiram air panas, kemudian tiriskan. Indonesia, Letah buaya (sunda), lidah buaya (melayu) Malaysia : Jadam Cina : Lu hui
Inggris : Aloe, Barbados Aloe
Spanyol : Salvila
Kindom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (tumbuah berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu/ monokotil)
Ardo : Asparagales
Famili : Liliaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe Vera L.
2.3 Morfologi Aloe Vera Barbadensis Miller.
Batang
Tanaman aloe vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadikan anakan. Aloe vera yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun. Batang aloe vera dapat de\isetek untuk perbanyakan tanaman. Peremajaan ini dilakukan dengan memangkas habis daun dan batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini akan muncul tunas-tunas baru atau anakan.
Daun
Daun tanaman aloe vera berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau ke abu-abuan, bersifat sukulen (banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah dan lendir (gel) sebagai bahan baku obat. Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karenadi dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat
dimanfaatkan pada waktu kekurangan air.Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung daun meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas di pinggirnya. Panjang daun dapat mencapai50-75cm dengan berat 0,5 kg- 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.
Bunga
Bunga lidah buaya berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter, bunga lidah buaya biasanya muncul bila ditanam di pegunungan.
Akar
Akar tanaman aloe vera berupa akar serabutyang pendek dan berada di permukaan tanah. Panjang akar berkisar antara 50-100cm. untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah yang subur dan gembur di bagian atasnnya.
2.4 Karakteristik Gel Aloe Vera Barbadensis Miller.
Antiseptik : Pembersih alami dan mengobati luka dengan cepat
Antipuritik : Penghilang rasa gatal
Anestetik : Pereda rasa sakit
Afrosidiak : Pembangkit gairah seksual
Antiinflamasi : Penyembuh luka dan pengurang radang
2.5 Nutrisi yang Terkandung Dalam Gel Lidah Buaya Secara Umum
a)Vitamin yang terkandung dalam lidah buaya

A
B1
B2
B3
B6
B12
•C
•E
•F


a) Mineral yang terkandung dalam Lidah buaya

Kalsium
Fosfor
Potasium
Besi
Sodium
Magnesium
Mangan
Tembaga
Kromium
Zinc

a)     Senyawa bermanfaat yang terkandung dalam lidah buaya
Mukopolisakarida dan Asam Lemak Polisakarida Selulosa Semua jenis asam lemak tidak jenuh  Glukosa Asam Caprilik Manosa Aldonentosa Hamosa Acemannan
b) Enzim dan Asam Amino yang terkandung dalam lidah buaya
Asam Amino Essensial Asam Amino Tambahan Enzim-enzim Isoleusin Asam Aspartik Phopatase Leusin Asam Glutamik Amilase Lysin Alanin Lipase Methionin Araginin Catalase Phenilalanin Cystin Creatine Phospsokinase Threonin Glysin Nucelotidase Valin Histisin Cellulase Hydroxyprolin Alkaline Prolin Proteolaseserin Tyrosin
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Nutrisi yang erkandung dalam Aloe Vera Barbadensis Miller secara khusus.
1.lidah buaya mengandung aloin yang bersifat pencahar, bermanfaat untuk. memperlancar pencernaan
2. Kandungan lignin dalam gel lidah buaya mampu melindungi kulit dari dehidrasi dan menjaga kelembapannya. Lignin dimanfaatkan produsen kosmetik untuk beragam produk perawatan kulit dan kecantikan.
3.Kandungan Antrakuinon lidah buaya memiliki efek menghilangkan rasa sakit dan rasa pusing.
4. Lidah buaya mampu meningkatkan fungsi jaringan termasuk pembentukan sel dan peremajaan jaringan yang baru.
5. Dalam pengobatan luka gores, gel lidah buaya efektif mengurangi bekas luka.
6. Gel lidah buaya paling manjur untuk mengatasi akibat dari sengatan matahari, peneyembuhan luka bakar ringan dan luka bakar tahap lanjut.
7. Gel lidah buaya bisa langsung dioleskan pada luka gores, sobek, dan kulit teriritasi.
8.lidah buayaaman digunakan langsung dari daunnya setelah dicuci bersih.
9.Gel lidah buaya bermanfaat menjaga keseimbangan asam perut dalam komposisi yang tepat. Itu sebabnya lidah buaya menjadi obat maag.
10.Kemampuan gel lidah buaya dalam peremajaan jaringan juga
terjadi di dalam saluran pencernaan, membuat jaringan baru
pada usus besar dan usus kecil serta jaringan perut. Gen
lidah buaya dengan mudah menstimulasi fibroblast untuk membuat jaringan yang baru. Fibriblast yang terstimulasi mampu membuat proteoglican, kolagen, dan unsur-unsur untuk membentuk jaringan baru.
11.Memperbaiki sistem pencernaan dari gangguan asam
lambung, jamur kandida, kolitis, dan susah BAB.
12.Berperan sebagai stimulan untuk memprosuksi elastin dan
kolagen yang penting dalam mencegah penuaan kulit
13.Mengandung aloe-emodin dan rhein
yaitu polifenol golongan anthraquinone yang mempunyai
khasiat laksatif (purgatif; pencahar) kandungan polisakaridanya mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi reaksi peradangan.
3.2. Efek Samping Aloe Vera Barbadensis Miller
Adapun efek samping yang ditimbulkan lidah buaya adalah
sebagai berikut:

Aloe latex (aloin) adalah gel berwarna kuning kecoklatan, terdapat pada sisi dalam daun jika kulitnya dikupas dan diproduksi sebagai pencahar komersial. Jika digunakan menyebabkan diare dan keram usus. Ibu hamil dilarang
menggunakan aloe latex karena merangsang kontraksi rahim (uterus), demikian juga ibu menyusui karena menyebabkan rasa sakit akibat keram lambung pada bayinya.

Aloe latex jangan digunakan oleh penderita irritable bowel syndrome, penyakit ginjal dan penderita wasir. Jika penderita wasir ingin mengonsumsi lidah buaya, gunakan setelah kulit dikupas dan lendir dicuci.

Urine berwarna merah muda (pink) atau merah. Jika hal ini terjadi harus segera konsultasi dengan dokter. Konsumsi lidah buaya yang overdosis bisa menyebabkan dehidrasi, kejang perut atau kejang usus. Oleh karena itu, harus diperhatikan dosis pada kemasan obat.

Kerusakan pada ginjal atau diare yang parah, atau jantung yang berdebar karena kurangnya kadar potasium dalam darah. Biasanya, orang ini mengalami efek samping itu tidak akan cocok menggunakan lidah buaya untuk pengobatan kulitnya.
3.3
Penyakit-penyakit yang bisa diobati oleh Gel Aloe Vera
Barbadensis Miller.
Penyakit-penyakit pada anak-anak yang bisa diatasi dengan
lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller
1.Cacingan
2.Susah buang air kecil
3.Sembelit
Penyakit-penyakit pada anak-anak yang bisa diatasi dengan
lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller
1. Diabetes
2. Radang Tenggorokan
3. Kadar kolesterol tinggi
4. Infeksi lambung dan usus
5. Sakit (otot, sendi)
6. Menurunkan kadar gula dalam darah
7. Mengatasi obesitas dan menguraikan butiran lemak
8. Ambeien
9. Rasa sakit akibat rematik
10. Kencing manis
11. Buang air kecil berdarah
12. Hipertensi
13. Batu empedu
14. Influenza
15. Radang usus dan lambung
16. Radang amandel
17. Radang hidung
18. AIDS
19. Radang telinga
20. Radang gusi dan rongga mulut
21. Haid tidak lancar
22.Meningkatkan gairah seksual.
3.4 Terapi Aloe Vera Barbadensis Miller untuk kesehatan.
Ambeien

Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya,
dicuci lalu diparut.

Beri setengah gelas air panas, kemudian peras.

Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari.
Terapi lain:

Daun lidah buaya dibuang kulitnya.

Bagian yang bening dan berlendir (gel) dipotong-
potong.

Untuk menghilangkan lendirnya, potongan daging daun
sebanyak kurang lebih setengah gelas disiram air
panas, kemudian tiriskan.

Saat akan dimakan, ke dalam gelas ditambahkan air
matang sampai ¾ gelas.

Diminum sehari sekali sampai sembuh.
Terapi oles
•Lidah buaya secukupnya dijus, tambahkan norit dan
bubuk gambir secukupnya.
•Oleskan pada ambeien.
Flu/ Pilek
•Ambil setengah daun pelepah lidah buaya.
•Campur dengan madu
•Minum tiga kali sehari sebanyak satu sendok the.
Terapi lain:

Siapkan:

2 batang daun bawang (bagian yang berwarna
putih)

10 gr jahe

90 gr daging daun lidah buaya

5 butir cengkeh

Rebus semua bahan dengan 600 cc air hingga tersisa
200 cc.

Saring air rebusan tadi, dan minum airnya.

Lakukan 1 hari sekali.
Radang Lambung / Maag

Ambil setengah lembar pelepah daun lidah buaya.

Ambil gel segarnya. Agar rasanya tidak pahit, tambahkan
madu secukupnya.

Diminum 2 kali sehari
Luka bakar atau tersiram air panas (yang ringan)
•Daun lidah buaya dicuci bersih
•Ambil bagian dalamnya
•Tempelkan pada bagian tubuh yang terkena api/air panas.
Luka Iris
•Potong pelepah daun lidah buaya.
•Cuci bersih dan kupas sampai mendapatkan gel atau ceiran
kehijauan.
•Tempelkan gel pada luka, lalu bungkus dengan perban
supaya tidak berkontaminasi dengan udara dan panas .
•Radang tenggorokan
•Ambil pelepah lidah buaya, cuci dan kupas bagian yang
berwarna hijau.
•Potong-potong dagingnya, atau diblender
•Tambahkan 1 sendok makan madu
•Minum 3 kali sehari.
Rematik
•60 gr lidah buaya yang telah dibersihkan kulit dan durinya,
diblender.
•Tambahkan 30 gr jahe dan gula merah atau gula
pasir secukupnya
•Rebus dengan air secukupnya hingga tersisa 1
gelas.
•Minum secara teratur.

Postingan populer dari blog ini

DINAMIKA KETATANEGARAAN RI